Malam masih muda,
Namun kedinginan suda terasa,
Ku cuba mengapai secebis selimut kasih darimu,
Namun aku sering gagal dalam usahaku...
Kudengar deruan pantai,
Jauh di sudut hati ini ku mengintai,
Namun segalanya kosong,
Ku cuba membina ruang dihatimu,
Untuk kita bersama lagi,
Namun yang ada hanyalah titisan air mata...
Jauh disudut sanubariku,
Ku melihat pohon pohon yang gondol berdiri kaku,
Jelaga cinta kita tidak besinar,
Irama, cengkerik, rerumputan...pun diam,
Semuanya bisu....tersentak akan apa yang berlaku.
Perjalanan cinta kita semakin sunyi,
Tiupan angin semakin kencang,
Merapuhkan ranting ranting yang tidak bermaya,
Meluruhkan dedaunan yang kering,
Ahh..betapa kejamnya.
Kucuba menahan......
Namun hanya sembilu menusuk hati ini,
Merobek setiap pembulu darahku,
Hingga aku terdampar didunia yang lain,
Kau sungguh kejam.
Mengapa tidak saja kau katakan,
Mengapa tidak saja kau ungkapkan,
Mengapa kau biarkan ku menunggu mu,
Mengapa kau biarkan ku mengharap,
Kau biarkan aku di alam permainanmu,
Yang penuh dengan dengan ranjau kepedihan.....
Sayang....
Ketika kau bangun dari sandiwaramu,
Ketika itu kau akan sadar ketulusan cintaku,
Ketika itu juga kau akan tahu arti cinta sebenar,
Cinta agung yang kau hiris dengan belati tajam mu,
Cinta suci yang kau takkan temui lagi,
Cinta yang telah pergi buat selamanya...
Kerna mulai saat ini aku akan pergi jauh darimu,
Selamat tinggal sayangku,
Ku relakan cinta kita berakhir sampai disini......
.......Sept 2008
Sebuah kisah benar yang telah berlaku dalam hidup penulis
Sebuah kisah benar yang telah berlaku dalam hidup penulis